BAGANSIAPIAPI-Ketika berorasi dalam kampanye dialogis di Kecamatan Bangko Pusako, Selasa (27/10/2020), cabup (calon bupati) Rohil (Rokan Hilir) petahana H. Suyatno AMP menceritakan pengalamannya saat menjabat Bupati Rohil periode 2016-2021, terutama dalam soal keterbatasan anggaran.

"Rokan hilir ini semata-mata hanya mengharapkan Dana Bagi Hasil (DBH) minyak. Jika harga minyak dunia anjlok, maka APBD kita juga ikut menurun," ungkap mantan Wakil Bupati Rohil di era Bupati H. Annas Maamun itu.

Ia mencontohkan pada tahun anggaran yang sedang berjalan, 2020, yaitu besaran angka-angka di APBD Rohil hanya tercatat Rp1,8 triliun. ''Nah, dari angka itu Rp900 miliar di antaranya tidak bisa diganggu karena untuk gaji PNS, tunjangan dan  lain sebagainya. Kemudian sisanya itulah yang dibagikan untuk 18 kecamatan termasuk OPD di Rohil,'' ia menambahkan, sebagaimana dilansir utusanriau.co.

Diterangkan Suyatno, APBD rohil angkanya menurun akibat turunnya harga minyak dunia, selain itu juga disebabkan adanya wabah corona virus (Covid-19) sehingga banyak dana yang terpangkas untuk menangani virus berbahaya tersebut.

Kendati demikian, menurut Suyatno, apabila ia dipercaya lagi memimpin negeri ini, maka pihaknya akan berupa memaksimalkan pendapatan asil daerah (PAD) seperti disektor PBB dan lain sebagainya. ''Dengan begitu, berbagai pembangunan nantinya akan bisa terlaksana sesuai dengan harapan kita semua,'' katanya.

"Kita tidak hanya bisa lagi mengharapkan DBH disektor minyak. Maka dari itu, sektor PBB dan sektor lainnya nanti akan kita maksimalkan agar PAD meningkat dalam rangka mensejahterakan masyarakat rokan hilir," pungkasnya. (dri)